Pemkot Madiun bangun rusunawa 20 M

Pemkot Madiun Bangun Rusunawa Seharga Rp 20 Miliar

    

Sebuah bangunan lima lantai tampak berdiri tegak di tengah areal persawahan di Kelurahan Nambangan Lor, Kecamatan Manguharjo, Kota Madiun.

Gedung bercat kombinasi warna merah dan putih itu adalah rumah susun sederhana sewa (rusunawa) yang baru saja dibangun Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun.

Pantauan di lokasi, tak ada aktifitas di dalam gedung yang memang belum perpenghuni.

Hanya ada petugas keamanan bernama Aji Saputro, serta dua petugas kebersihan bernama Aldo, dan Dimas.

Di lantai dasar atau lantai satu, terdapat sejumlah fasilitas bagi penghuni rusun.

Di antaranya ruang yang nantinya dipakai toko, mushala, dan ruang pertemuan.

Selain itu, di lantai satu juga terdapat enam kamar yang khusus diperuntukan bagi warga difabel dan warga lanjut usia.

Sedangkan lantai dua ke atas akan digunakan untuk warga umum.

"Kalau ini nanti dipakai untuk semacam toko atau minimarket," kata Aji sambil menunjuk ruangan di lantai satu yang berdinding kaca, Senin (18/3/2018) pagi.

Pagi itu, Aji juga mengajak untuk melihat isi ruangan rusunawa di lantai satu, yang sementara ia pakai bersama dua rekannya, petugas kebersihan.

Isi rusunawa tersebut, sama dengan rusunawa di gedung itu.

Dia menuturkan, rusunawa milik Pemkot Madiun itu sudah diisi dengan berbagai perabot, dan seluruh kamar isinya sama.

Satu unit rusunawa di dalamnya terdiri dari dua kamar tidur, satu ruang tamu, dan satu ruang dapur.

Di ruang tamu, terdapat meja kursi untuk tamu, serta satu set meja kursi untuk makan.

Sedangkan di kamar anak, terdapat satu kasur susun untuk dua orang dan satu lemari pakaian.

Satu kamar di sebelahnya juga terdapat satu kasur besar dan lemari pakaian.

Sementara di bagian belakang terdapat dapur yang dilengkapi dengan wastafel atau tempat mencuci, serta dua jendela ventilasi.

Masing-masing kamar juga dilengkapi kamar mandi, dengan toilet duduk dan shower di dalamnya.

Bila melihat desain ruangan dan perabot yang disediakan, masing-masing rusun dapat digunakan untuk satu keluarga, terdiri orangtua dan dua anak.

Aji mengatakan, meski banyak memiliki ventilasi, namun rusunawa itu cukup panas di siang hari.

Maklum bangunan gedung terpapar matahari langsung dari pagi hingga sore hari.

"Ya lumayan panas kalau siang, tapi kalau dibuka pintunya seperti ini ya nggak panas,"jelasnya.

Dia menuturkan, rusunawa itu dilengkapi tiga tangga sebagai akses penghuni dari lantai satu hingga lantai lima.

Masing-masing lantai juga dilengkapi alat pemadam kebakaran.

Sedangkan meteran listrik seluruh rusunawa dijadikan satu di sebuah ruangan di lantai satu.

Pemkot Madiun juga menyediakan petugas keamanan dan petugas kebersihan.

Sementara itu, Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Madiun, Soeko Dwi Handiyarto mengatakan, pendaftaran bagi calon penghuni rusunawa Kelurahan Nambangan Lor akan dibuka pada April dan Mei 2018.

Warga yang mendaftar selanjutnya akan diseleksi, untuk menentukan 70 keluarga yang akan menghuni rusunawa yang dibangun dengan anggaran negara senilai Rp 20 miliar itu.

Rusunawa tersebut, kata Soeko dibangun untuk masyarakat Kota Madiun.

Namun, rusunawa ini diprioritaskan warga Kelurahan Nambangan Lor yang berpenghasilan rendah, dan belum memiliki rumah.

“Rusunawa ini khusus bagi warga kurang mampu. Untuk calon penghuni diprioritaskan warga Kelurahan Nambangan Lor,” katanya.

Tarif sewa, masing-masing lantai berbeda.

Lantai I senilai Rp 100 ribu /bulan, lantai II Rp 230 ribu/bulan, lantai III senilai Rp 210 ribu/bulan, lantai IV Rp 190 ribu/bulan dan lantai V Rp 170 ribu/bulan.

Sumber : tribunnews

Follow instagram : @kita_madiun

Komentar