“Masjid Kuno Kuncen” atau yang kini disebut sebagai Masjid
Nur Hidayatulloh adalah masjid tertua yang menjadi saksi bisu kota Madiun yang
terletak di kelurahan Kuncen, kota Madiun, Provinsi Jawa Timur. Tempat ibadah
ini mengandung nilai sejarah yang tinggi, selain bangunan serta ornamen yang
melekat di Masjid membuktikan betapa banyak cerita yang harus dipahami seiring
dengan sejarah panjang peninggalan kerajaan terdahulu dan terbentuknya Madiun.
keberadaan masjid tua ini, yang konon menjadi salah satu
bukti nyata penyebaran agama Islam di Madiun. Bukti sejarah lainnya adalah
konon munculnya nama Madiun tak lepas dari sejarah panjang keberadaan masjid
yang dulu menjadi saksi biru kekuatan Purabaya sebagai daerah yang strategis
yang akhirnya jatuh ke tangan Mataram.
Salah satunya adanya Sendang (tempat pemandian) dan pohon
besar yang merupakan asal usul Kabupaten/Kotamdya Madiun, serta beberapa makam
para bupati dan keberadaan makan Ki Ageng Panembahan Ronggo Jumeno atau biasa
disebut Ki Ageng Ronggo yang juga memiliki julukan terkenal yaitu Pangeran
Timur, Bupati Madiun 1568 sampai dengan 1586.
Penyebaran agama Islam tentu tidak lepas dengan pembangunan tempat ibadah
yaitu masjid. Dengan adanya bukti sejarah ini semakin menguatkan cerita bahwa
keberadaan masjid Kuno Kuncen atau disebut Masjid Nur Hidayatullah bukti Islam
sudah masuk ke Madiun. Dan dibangun oleh Pangeran Timur saat memerintah
Kabupaten Madiun yang berpusat di sekitar Kelurahan Kuncen, dan berdasarkan
bukti sejarah, masjid tersebut berdiri setelah tahun 1575 atau pada akhir abad
XVI,
Masjid Kuno Kuncen memang sangat sakral bagi warga setempat,
tak hanya kegunaannya sebagai tempat beribadah para pemeluk Islam, namun dalam
masjid yang sudah berdiri ratusan tahun silam ini konon banyak menorehkan
sejarah emas Kerajaan Purabaya. Tak hanya terdapat Sendang yang keramat, namun
bangunan masjid tersebut menyimpan kenangan manis sejarah Madiun.
Masjid Kuno Kuncen yang berada di Kelurahan Kuncen,
Kecamatan Taman, Kota Madiun, Jawa Timur, termasuk masjid tua yang yang ada di
sana. Kebanyakan warga Kota dan Kabupaten Madiun dan sekitarnya sangat mengenal
masjid tersebut. Meski berusia tua, namun sampai saat ini masih nampak kokoh,
artefaknya masih terawat dengan baik, termasuk empat pilar peyangganya dari
kayu jati masih kelihatan kokoh tak rusak dimakan usia.
Ditambahkan, nama Masjid Kunoo Kuncen masih tetap populer,
meski pada tahun 1970-an para pengurus masjid menyematkan nama dengan menyebut
Masjid Nur Hidayatullah. Pangeran Timur pada 18 Juli 1568 diangkat sebagai
bupati Madiun oleh Sunan Bonang yang mewakili para wali. Pangeran Timur
kemudian lebih dikenal sebagai Panembahan Ronggo Jumeno memerintah Kabupaten
Madiun selama 18 tahun, sejak 1568 hingga 1586. Di tengah masa pemerintahannya,
beliau memindahkan pusat pemerintahan dari Kelurahan Sogaten ke wilayah Kuncen,
yang dahulu bernama Wonorejo.
Dari situ dapat disimpulkan selama menjalankan pemerintahan,
Pangeran Timur membawa misi untuk menyebarkan agama Islam. Hal itu dapat
dilihat dari pembangunan pusat pemerintahan yang berada di sekitar masjid.
Makam Pangeran Timur sendiri berada di sekitar Masjid Kuno Kuncen. Kini, Masjid
Kuno Kuncen menjadi tujuan wisata religi.
foto-foto : Sindo, Nusantara News, Solo Pos, Elshinta, Blogger Pusat Pendidikan.
Komentar
Posting Komentar