Jalur Kereta Api Jaman Dulu, Madiun-Slahung (Ponorogo)



Jalur kereta api Madiun-Slahung merupakan salah satu jalur kereta yang nonaktif di Jawa Timur. Jalur ini dibangun pada tahun 1907 oleh Staats Spoorwegen (SS). Jalur ini memiliki panjang kurang lebih 58 Km. Karakteristik jalur ini hampir sama dengan jalur yang menghubungkan Kota Solo degan Baturetno, Wonogiri.

Jalur tersebut dahulu diramaikan oleh penduduk yang mayoritas adalah pedagang yang akan menjual hasil buminya ke pasar. Hingga tahun 1970-an jalur ini masih menjadi primadona masyarakat karena dianggap murah. Seiring berjalannya waktu dan berkembangnya zaman, kereta api mulai ditinggalkan. Masyarakat mulai beralih menggunakan moda transportasi lain berbasis jalan raya dalam mobilitas hariannya karena dianggap lebih cepat dari pada kereta api. Pada tahun 1984, jalur kereta api Madiun-Ponorogo resmi ditutup karena kalah bersaing dengan moda transportasi lain. Kini sisa-sisa jalur yang menghubungkan dua kota tersebut masih bisa kita temukan meskipun jumlahnya tinggal sedikit. Sisa-sisa rel besi yang dulunya menjadi pijakan kereta api dibeberapa titik masih terlihat jelas dan kokoh seolah-olah menanti untuk dilewati kereta api kembali. Rencananya jalur ini akan segera direaktivasi kembali untuk transportasi kota Ponorogo.

       Daftar Stasiun :
                
 Stasiun Madiun (MN) , Stasiun Madiunpasar (MNP) ,    Stasiun Pasarbesar (PBS),   Stasiun Sleko (SLE),        Stasiun Kanigoro (KNO), Stasiun Kepuh (KPU, Stasiun Pagotan (PGO,    Stasiun Uteran (URN),  Stasiun Sambur (SAM),  Stasiun Dolopo (DLO), Stasiun Umbul (UBL),  Stasiun Mlilir (MLI), Stasiun Kanten (KTE), Stasiun Polorejo (PLI), Stasiun Ponorogo (PO), Stasiun Surodikraman (SRK), Stasiun Siman (SIM), Stasiun Brahu (BHU),  Stasiun Grageh (GRH), Stasiun Demangan (DMN), Stasiun Grogol (GGO), Stasiun Jetis (JS), Stasiun Ngasinan (NN), Stasiun Balong (BNG), Stasiun  Nailan (NI), Stasiun Banggel (BGL), Stasiun Broto (BRO), Stasiun Slahung (SLH)
       
Harusnya Jalur kereta api ini tetap  dipertahankan sebagai salah satu obyek wisata, yang digunakan sebagai wisata naik kereta api jaman dulu, disinergikan dengan Master plan tata kota Madiun. Sehingga  bisa menjadi obyek wisata yang bisa menambah Pendapatan asli daerah Kota Madiun dan Ponorogo, selain itu bisa menjadi  sebagai  sarana nostalgia naik kereta api masa lalu, dan generasi sekarang bisa digunakan sebagai sarana belajar sejarah secara empiris, sambil menikmati kereta laju…tut…tut…tut.

Foto-foto :  
1.       Lokomotif B 5007 melewati Jl. Panglima Sudirman, Madiun. Foto pada tanggal 23 Juli 1984
2.       Lokomotif B 5007 melewati rel bengkok di Jl. Bogowonto (Timur Alun-Alun Madiun) menuju Stasiun Madiun selepas dari Stasiun Slahung
3.       Pembangunan jembatan kereta api di lintas Madiun-Slahung.
S     Stasiun Slahung




Komentar