Festival "Jajanan Ndeso" di Madiun



Festival "Jajanan Ndeso" diadakan oleh Warga Desa Tempursari, Kabupaten Madiun, Jawa Timur,  untuk mempopulerkan jajanan tradisional gethuk yang banyak diproduksi dan dijual oleh warga setempat. Acara ini digelar oleh Pemerintah desa bersama warga bertujuan untuk  lebih mempopulerkan jajanan tradisional gethuk yang banyak diproduksi warga," ujar Kepala Desa Tempursari Sunyoto Ali Winoto di Desa Tempursari, Kecamatan Wungu, Madiun, Minggu.
   
Di desa tempursari  lebih dari 50 warganya  memproduksi sekaligus menjual gethuk. Mereka menjajakan gethuk ke sejumlah pasar yang berada di wilayah Madiun. Gethuk yang terbuat dari singkong itu dilengkapi dengan jajanan tradisional lainnya, seperti cenil, puli, klepon, utri, ketan hitam, sehingga lebih variatif dan menarik. Dalam Festival Jajanan Ndeso, puluhan penjual gethuk diberikan kesempatan untuk berjualan di lokasi digelarnya festival.

Mereka menjual dengan harga sama Rp2,5 ribu per pincuk atau bungkus daun pisang. Selain itu panitia juga menyusun gethuk dalam kemasan plastik pada sebuah gunungan berbentuk piramida. Gethuk beraneka warna yang tersusun dalam gunungan piramida itu dibagikan dan diperebutkan secara gratis. Ratusan warga ikut memperebutkannya.

K
elebihan gethuk khas Desa Tempursari antara lain gula yang digunakan murni gula kelapa tanpa campuran sedikitpun gula pasir, singkong yang digunakan juga singkong pilihan, begitu juga bahan-bahan lain seperti beras dan ketan merahnya mempunyai kualitas yang bagus.

Sebenarnya festival semacam ini bisa dibuat sebagai ajang  menarik minat wisatawan ke madiun, dengan cara Pemda Madiun membuat acara semacam Festival Jajanan Ndeso, dengan mengundang desa-desa di seluruh wilayah Madiun, diberi tagline : “Festival Jajanan Ndeso Madiun”.

Komentar